Selasa, 26 Januari 2010

Dugaan....

Bila kau sedih dan hilang semangat,
Allah tahu betapa kau telah mencuba sedaya yang ada,
bila tangisanmu berpanjangan dan hatimu kedukaan,
Allah telah mengira airmatamu itu,
Bila kau rasa ketinggalan dan masa telah meninggalkanmu,
Allah sentiasa disisimu,
Bila kau telah mencuba segala-galanya tetapi tidak tahu tujuan,
Allah adalah jalan penyelesaiannya,
Bila sesuatu yang tak beerti berlaku kepadamu,keliru dan kecewa,
carilah Allah kerana Dia ada sinar jawapannya....

Dugaan dan ujian sentiasa datang menjengah dalam hidup kita, tidak kenal waktu. ujian itu datang dalam pelbagai bentuk, samaada dalam bentuk nikmat(kesenangan) ataupun kesusahan. Ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah,ayat 155 yang berbunyi :

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." 

Namun kita lebih nampak ujian itu adalah sesuatu yang menyebabkan kita bersedih, menangis dan tertekan. Mungkin kerana nikmat yang Allah berikan itu semuanya membuatkan kita gembira dan bersenang-lenang dengan dunia. Kita seharusnya lebih takut dengan ujian yang datang dalam bentuk nikmat kerana ia lebih bahaya, mampu membuat manusia lupa hakikat dirinya yang sebenar, jauh dari mengingati Allah swt. Cuba kita lihat sejarah Qarun dan Firaun. Mereka dianugerahkan kesenangan hidup dan pangkat,namun mereka telah kufur kepada Allah SWT.

Jika kita lihat dari sudut yang berbeza, ujian berbentuk kesusahan membawa diri manusia lebih dekat kepada Allah SWT. Mereka yang ditimpa ujian ini akan berusaha untuk bangun malam(qiamullail), banyak membaca Al-Quran dan melakukan ibadah-ibadah yang lain.

"Tarbiyyah Allah amat mahal.. Tak semua kasih sayangNYA terzahir melalui belaian.. Adakala ketegasan mampu mendidik kita lebih drpd kelembutan.. Allah lebih memahami kita daripada segala makhluk di dunia.. Maka,mengadulah padaNYA,tiap titisan airmata yg mengalir amat bernilai dan berharga disisi Allah.." 

Firman Allah SWT lagi dalam surah al-Ankabut,ayat 2:

"Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"

Setiap ujian yang hadir dalam hidup kita tidak lain adalah untuk meguji tahap keimanan, kesabaran dan tawakal kita terhadap Allah SWT. Namun ada segelintir manusia yang tewas dengan ujian yang datang, ada yang dilanda stress yang melampau dan mengambil tindakan yang tidak sepatutnya. Setiap daripada kita seharusnya bersifat redha dalam menempuhi dan menerima ujian yang diberikan oleh Allah. Ada banyak hikmah kenapa kita di uji oleh Allah. Antaranya ialah untuk menambahkan tahap keimanan, mendidik kita menjadi manusia yang lebih sabar dan tabah, menjadikan diri kita lebih matang dalam menghadapi kerenah dunia pada masa akan datang dan mentarbiyah diri menjadi lebih baik.

Firman Allah SWT lagi dalam surah al-Baqarah,ayat 286:

Allah tidak membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang mereka lakukan, dan dia mendapat seksa dari kejahatan yang mereka lakukan. Mereka berdoa," ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Kadang-kadang kita terfikir, kenapa aku selalu tak dapat apa yang aku minta? Aku minta untuk jadi seorang yang kuat,sabar dan tabah, namun Allah datangkan ujian yang membuatkan aku jadi lemah, rasa tak berdaya. Sebenarnya itulah tarbiyah Allah, ujian dan dugaan mampu mendidik kita menjadi seorang yang sabar dan tabah. Tak semestinya Allah beri apa yang kita mahu dalam bentuk yang kita mahu,tetapi Allah akan beri apa yang terbaik untuk kita. Jika Allah lambat mengabulkan doa, tidak bermaksud Allah tidak sayang kita, tetapi Allah sebenarnya mahu beri yang terbaik untuk kita. Firman Allah lagi dalam surah ali-Imran, ayat 216:

 "......Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagi kamu, dan bolah jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagi kamu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Akhir kata, percayalah...Allah sentiasa beri yang terbaik untuk hambaNya. Ujian dan dugaan itu datang dari Allah, dan padaNya juga terdapat penyelesaian dan jawapan kepada setiap persoalan yang timbul. Maka, kembalilah kepadaNya.


 



 








Sabtu, 23 Januari 2010

Wuduk

Hadis Abu Hurairah r.a:
Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah pergi ke kawasan perkuburan lalu bersabda: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ Aku sangat gembira sekiranya kita dapat melihat saudara-saudara kita. Para sahabat bertanya: Tidakkah kami semua saudara-saudara kamu wahai Rasulullah? Baginda menjawab dengan bersabda: Kamu semua adalah sahabatku, saudara-saudara kita ialah mereka yang belum wujud lagi. Sahabat bertanya lagi: Bagaimana kamu dapat mengenali mereka yang belum lagi wujud dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? Baginda menjawab dengan bersabda: Apakah pendapat kamu sekiranya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang berbulu putih di dahi serta di kakinya dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok kuda yang hitam legam. Adakah dia akan mengenali kudanya itu? Para sahabat menjawab: Sudah tentu wahai Rasulullah. Baginda bersabda lagi: Maka mereka datang dalam keadaan muka dan kaki mereka bercahaya kerana kesan wuduk. Aku mendahului mereka ke telaga. Ingatlah! Ada golongan lelaki yang dihalang dari datang ke telagaku seolah-olah menghalau unta-unta sesat. Aku memanggil mereka: Kemarilah kamu semua. Maka diberitahu bahawasanya mereka telah menukar ajaranmu selepas kamu wafat. Maka aku bersabda: Pergilah jauh-jauh dari sini

Di malam sepi....

QIYAMULLAIL, bangun malam untuk tahajjud, adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum umat Muhammad SAW. Bagi Rasul dan para sahabat kurun awal, qiyamullai merupakan amal wajib yang mesti ditunaikan. Di saat fajar dakwah Islam mulai menyingsing, qiyamullail adalah penyejuk dan penyegar jiwa. Orang Islam yang pada masa itu terus menerus dihempas oleh gelombang penderitaan dan penindasan. Kala itu qiyamullail menjadi wahana tempat mukmin berlabuh yang wajib mereka arungi, untuk menambatkan segenap kepedihan yang menghimpit jiwa mereka.

Demi kewajiban inilah Rasul SAW dan pengikutnya menghabiskan malam-malam mereka dengan qiyamullail, hingga kaki mereka membengkak dan kulit-kulit mereka pun menguning. Hanya keringanan dari Allah saja qiyamullail menjadi sunnah bagi para sahabat, namun tidak bagi Nabi Muhammad SAW. Mengapa demikian?. Karena memang qiyamullail memiliki kekuatan yang sungguh mengagumkan dalam mengarungi atmosfer kehidupan ini.

Allah SWT pernah bertanya kepada nabi Ibrahim AS: Tahukan kamu mengapa Aku mengangkatmu menjadi khalilullah (kekasih-Ku) Tentu nenek moyang para Nabi itu menjawab: Tidak tahu ya Allah. Allah SWT. berfirman: Karena engkau senang salat malam pada waktu orang lain sedang tidur nyenyak dan senang memberi makan orang.

Rasulullah SAW. bersabda: Hendaklah kalian menunaikan qiyamullail, karena qiyamullail adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian yang bisa mendekatkan kalian pada Rabb kalian, pelebur kesalahan, penghalang dari dosa, dan pengikis penyakit dari tubuh (HR.Ahmad dan Turmuzi).

Melalui ayat Allah dalam surah Al Muzammil, misalnya Allah SWT. menginginkan adanya satu manhaj pada Nabi-Nya. Maka diserunya sang Nabi agar melakukan qiyamullal dan menghabiskan waktunya dengan memperbanyak salat, munajat, zikir dan tilawah Al Quran. Malam adalah waktu yang paling cocok untuk membersihkan jiwa dan memperhalus kalbu, karena itu ibadah di dalamnya lebih bermakna dan lebih berkesan ketimbang saat yang lain.

Berbagai komentar telah disampaikan bagi penikmat tahajjud, yang bagi orang awam, terkadang mungkin terdengar aneh. Simak misalnya kesan seorang ulama: Di dunia ini tiada waktu yang menyerupai kenikmatan para penghuni sorga kecuali kenikmatan yang di dapat oleh orang-orang yang hatinya terbujuk oleh malam karena nikmat dan manisnya bermunajat. Fudhail bin Iyadh berucap: Bila matahari terbenam, aku senang dengan kegelapan, karena aku dapat berkhalwat (bersunyi diri) dengan Rabbku. Namun bila matahari merekah, aku begitu sedih, karena banyak orang-orang masuk menemuiku. Sedangkan Abu Sulaiman bertutur: Ahlal lail (orang yang selalu berjaga pada malam hari dengan qiyamullail) lebih nikmat di saat malam mereka ketimbang dengan orang yang menganggur dan pesta pora dalam permainan mereka. Bila bukan karena malam, aku tidak suka untuk tinggal di dunia.

Ada kisah menarik berkaitan dengan qiyamullail ini. Adalah Sultan Muhammad Al Fateh, seorang pemimpin yang disebut oleh Rasulullah SAW. sebagai sebaik-baik pemimpin yang akan memimpin Konstatinopel. Sejak kecil Sultan Muhammad Al Fateh dididik oleh seorang wali sehingga beliau tumbuh sebagai seorang yang mempunyai kepribadian yang unggul. Beliau menjadi sultan menggantikan ayahnya pada usia 19 tahun. Sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawal diri (self control) yang luar biasa.Kemampuannya dalam memimpin dan megatur pemerintahan sangat menonjol. Jiwanya sangat tegas bila berhadapan dengan musuh dan lembut bila berhadapan dengan rakyatnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fateh di malam hari adalah berkeliling memeriksa keadaan tim dan rakyatnya untuk memastikan mereka bangun dan beribadah malam.

Sejarah mencatat bagaimana Sultan Muhammad Al Fateh yang ketika itu berusia 21 tahun telah berhasil masuk ke Konstatinopel dan menawannya dengan taqwa. Ketika tiba waktu menjelang salat Jumat pertama di Konstatinopel, timbul pertanyaan: Siapa yang layak menjadi imam. Lalu Sultan meminta seluruh rakyatnya bangun berdiri dan berkata: Siapa diantara kalian yang sejak balighnya sampai saat ini pernah meninggalkan salat fardhu, silahkan duduku! Tidak ada seorang pun yang duduk. Ini berarti tidak ada seorang pun diantara mereka yang sejak balighnya sampai saat itu pernah meninggalkan salat fardhu. Al Fateh berkata lagi: Siapa diantara kalian yang sejak balighnya sampai saat ini pernah meninggalkan salat sunat Rawatib silahkan duduk! Lalu sebagian masih tetap berdiri dan sebagian duduk. Sultan berkata lagi: Siapa diantara kalian yang sejak balighnya sampai saat ini pernah meninggalkan salat tahajjud silahkan duduku! Pada saat itu seluruh rakyatnya duduk, kecuali Sultan Muhammad Al Fateh sendiri (Buku Pengembaraan Sang Duta Halilintar Jundullah oleh Taufiq Mustafa SE MBA)

Satu keajaiban telah terjadi. Ketika kapal-kapal pasukan Sultan Muhammad Al Fateh akan memasuki Konstatinopel, pintu air masuk ke pelabuhan di tutup oleh pihak musuh. Namun dengan kekuasaan Allah SWT.kapal-kapal mereka bisa berlayar di atas daratan. Masya Allah.

Apa gerangan kekuatan dahsyatnya qiyamullal itu? Selain janji firman Tuhan dalam Al Isra 79, juga karena pada waktu sepertiga malam terakhir itu ada saat yang sangat mustajab untuk munajat dan memohon ampunan Allah.

Jumaat, 1 Januari 2010

hayatilah.....Farsy Turab....

فرشى التراب يضمني وهو غطائي
حولي الرمال تلفني بل من ورائي
واللحد يحكي ظلمة فيها ابتلائي
والنور خط كتابه أنسي لقائي ×2
والأهل أين حنانهم؟.. باعوا وفائي ×2
والصحب أين جموعهم؟.. تركوا إخائي ×2
والمال أين هناؤه؟.. صار ورائي
والاسم أين بريقه بين الثتاء؟

هذي نهاية حالي ... فرشي التراب
اولغ كوروس
والحب ودع شوكه وبكى رثائي ×2
والدمع جف مسيره بعد البكاء ×2
والكون ضاق بوسعه ضاق فضائي ×2
فاللحد صار ببجثتي أرضي سمائي

هذي نهاية حالي ... فرشي التراب

والخوف يملأ غربتي والحزن دائي
أرجو الثبات وإنه قسما دوائي
والرب أدعو مخلصا أنت رجائي
أبغي إلهي جنة فيها هنائي

HAMPARAN DEBU


Hamparan debu meliputi tubuhku.. Inilah pengakhiran hidupku
Sekelilingku pasir menyelimuti juga dibelakangku
Liang lahad yang mengisahkan kegelapan dan pelbagai ujian
Dan cahaya dari tulisan bukunya.. Melupakan aku pertemuanku sebelumini
Dimana belas kasihan ahli keluargamu?.. Tiada lagi kesetiaan
Dimana dikumpulkan sahabat-sahabatmu?.. Tiada lagi persaudaraan
Dimana harta kesenanganmu?.. Hanya ditinggalkan di belakangmu
Dimana nama kamu yang dahulu bersinar dek pujian?

Inilah pengakhiran keadaan kehidupanku.. Oh hamparan debu-debu

Selamat tinggal kasih sayang dan kerinduan yang tinggal hanyalah ratapan dan tangisan
Air mata kering lantaran perjalanan yang panjang yang kutempuh selepas puas menangis
Aku merasa terlalu sempit atas keluasan debu-debu dan tanah lapang yang luas
Dan liang lahad di sisi dengan mayat, di bawahku bumi dan di atasku langit

Inilah pengakhiranku.. Oh hamparan debu-debu

Dan ketakutan memenuhiku dengan segala keanehan dan kesedihan menjadi kesakitan
Aku mengharapkan ketetapan iman, dan sesungguhnya ia sebahagian penawar kesakitan
Dan aku berdoa seikhlas-ikhlasnya padaMu dan engkaulah tempat kembaliku
Aku menginginkan syurga dari-Mu ya Tuhan.. Kerana di sana kutemui kegembiraan.


kam telah ditugaskan oleh Alang kami(ketua usrah)untuk menterjemahkan lagu arab ini untu dihayati bersama..ternyata hanya Ude yg berjaya...huhuhu..tahniah ude...saya pun try la jug...tp berjaya separuh jek....huhuhu..

sebenarnya saya dah pernah dengar lagu ni di Malaysia lagi..cume masa tu just for suka2 je..tak menghayati...bila dihayati...MasyaAllah...insaf...memang kita akan berseorang dalam kubur nanti...kita dibangkitkan di dunia ni untuk beribadah kepada Allah...tanpa amalan soleh,siapalah kita disisi Allah SWT...dunia hanya sementara,yang kekal adalah akhirat...dari Allah kita datang,dan kita pasti akan kembali menemuiNya suatu hari nanti...